Pages

22 June 2007

Demand-to Supply-adi

Pada suatu sore di sebuah kampus yang konon kabarnya merupakan pengembangan amputasi fakultas pertanian dari sebuah universitas terkemuka di kawasan Depok dan sekitarnya, terbilanglah sekelompok ABG pada tingkat TPB, dengan setengah hati menyimak kuliah di sebuah ruang redup guna melunasi kewajiban SKS yang tersisa.

Dan sebut saja Demandto Supplyadi, seorang dosen muda yang tengah mentransfer ilmu Ekonomi (Umum)-nya kepada sekelompok ABG tersebut diatas, dengan susah payah mencoba merebut sisa perhatian di penghujung sore itu.

"Waduh keliatannnya udah pada capek nih yah?, kita intermezzo sebentar Ok!" ajak Demandto Supplyadi kepada kelas yang semakin lesu.

"Eh kalian ini tingkat apa namanyah?" tanya Demandto dengan aksen Sunda, pura-pura tidak tahu.

"Tahap Persiapan Bersama", jawab beberapa ABG di baris terdepan.
"Tingkat Paling BODO", jawab beberapa ABG lainnya dari bagian belakang, yang baru mengetahui pertanyaan sang dosen dari teman di depannya. Semakin jelas posisi menentukan prestasi walaupun itu semua sebuah pilihan.

"Ok udah tau semua kan, Nih bapak akan menceritakan fenomena pencarian jodoh di kampus terutama bagi mahasiswi dilihat dari sudut pandang tahun kuliah", lanjut Demandto.

"Di tahun pertama kalo ada yang C.C.P. atau P.D.K.T. mahasiswi biasanya bilang begini 'Siapa dia?' makdsudnya siapa elo berani-beranian, bahasa kerennya Who do you think you are? lah gitu".

"Nah taun ke-dua beda lagi kalo ada yang C.C.P. atau P.D.K.T. mahasiswi biasanya bilang begini 'Mana dia?' maksudnya mana sih orang nya tadi yang C.C.P."

"Untuk tahun ke-tiga udah mulai mikir, kalo ada yang C.C.P. atau P.D.K.T. mahasiswi biasanya bilang begini 'Siapa aja' maksudnya siapa aja yang berani boleh daftar gitu"

"Waktu terus belalu umur bertambah di tahun ke-empat mahasiswi biasanya bilang begini 'Yang mau dapet hadiah!!'", sontak suasana kelas menjadi riuh redam, dan sangat disukuri tidak sampai terjadi kerusuhan antar gender.

Tiba-tiba sekelompok ABG bertanya "Hadiahnya apa pak?"
"Warisan mertua" jawab Demandto sabil membetulkan slide OHP yang miring.

"Ok sudah segar kembali?, kita lanjutkan pelajarannya ya", ajak Demandto penuh semangat.

"Yaaa......hh......", keluh segelintir ABG yg baru saja terjaga dari mimpinya, seraya berusaha mencari tahu apa yang baru saja terjadi.

Catatan: Cerita ini setengah fiktif, setengah nyata. Mana yang fiktif dan mana yang nyata kami serahkan kepada pembaca untuk menilainya sesuka hati dan egonya masing-masing. Bila terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian dengan kehidupan pembaca, kemungkinan besar pembaca adalah salah satu orang yang ikut hadir bersama penulis di ruang kuliah LSI waktu itu.

12 June 2007

Everything has its own formula

Judul postnya, merupakan tarjamah bebas dari tagline salah satu merek perkakas pembersih mulut beserta isinya. Tapi F-nya kecil, bukan f-gede. Berhubung (mudah-mudahan) gw dah bisa membedakan antara lust and love, maka pada post ini gw memberanikan diri untuk membahas tentang seks. Ya benar, anda tidak salah baca let's talk about sex. Bagi yang merasa belum dewasa atau berpikiran serupa, sangat disarankan segera mengurungkan niatnya untuk membaca kelanjutan post ini.

He..he.. read more juga, or langsung nyape dari link lain ok nggak masalah. Bukan, bukan jebakan, kali ini kita akan benar-benar membicarakan tentang seks bahkan suatu hal yang serius he..he... (eh rekaman ketawanya lupa dimatiin).

Datang bulan or bahasa englishnya itu menstrual, siapa sih yg nggak tau (ya orang yg belom tau he..) gw sendiri tau masah ini dari kecil walaupun pemahaman menyusul kemudian. Kalau tidak salah sejak SMP pada pelajaran biologi bab reproduksi masalah ini sudah disinggung, BETUL? Pada post kali ini kita akan membicarakan sebuah siklus, rentang waktu yang berhubungna dengan seks tapi bukan pada wanita melainkan pada pria.

Jangan salah, pria/ laki-laki/ man/ pejantan/ lekong/ buaya-darat/ kucing-garong (puas?-puas?) juga punya siklus tersendiri dalam sistem reproduksinya. Agak sedikit berbeda dengan wanita, siklus ini lebih merupakan proses pengisian ulang (reload) atas apa yg dikeluarkan [emangnya apa yg dikeluarkan?] aduh koq gw jadi risih sendiri begini ngebahasnya ya? (harap maklum penulis cabul on-training). Ya udah, tentang apa yg dikeluarkan cari sendiri di sumber lain ok, buku SMP or SMA (ada nggak ya?) atau buku-buku sistem reproduksi pria (jangan dari bokep ya, bisa jadi malah misleading).

Seperti halnya cara kerja lampu kilat (flashlight) pada kamera, di setiap release (jepret) maka diperlukan waktu untuk dapat jepret berikutnya. Bila kita menggunakan batre alkaline maka waktu jeda (reload) antar jepret relativ sempit (sebentar) sedangkan untuk batre biasa yah bisa di kira-kira lah ya. Hal tersebut juga yang teradi pada laki-laki.

Tidak tergantung pada jenis batre atau mereknya, pada laki-laki variabel yang cukup menentukan lama-sebentarnya waktu jeda adalah faktor umur, dengan rumus umum sebagai berikut

LWL=USI*0.2

Keterangan : LWL= Lama waktu load (hari); USI = Usia saat ini (tahun komariah boleh)

Let's say ada seorang pria berusia 21 tahun maka waktu loadnya adalah 21 kali 0.2 yah kurang lebih 4.1 hari lah ya. [emangnya kalo di-release lebih cepet kenapa?] konon kabarnya tindakan tersebut kurang baik karena dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan pria tersebut, dan bahkan konon kabarnya dapat ngurangi umur (wuidih ngeree). [Trus kalo lebih lama?] ya nggak masalah, tapi nanti kalo release tetep 4.1 hari untuk release berikutnya nggak bisa jadi lebih cepet (emangnya koprasi simpan pinjam? he..he...)

[Eh lo tau beginian dari mana? jangan-jangan mengarang bebas lagi] Rumus tersebut berasal dari sebagian kecil bab seks Tao. Tao "The Way" merupakan kearifan tradisional Cina kuno CMIIW.

*langsung lari nyari kalkulator, ngejadual ulang rencana nikah*

Intense Debate Comments