“Kau seperti hidup di duniamu sendiri saja!!” komentarnya kepadaku. Terpikir olehku apa yang salah padaku, adakah dunia standard yang dimaksud, adakah dunia yang menjadi patokan setiap orang yang hidup di muka bumi ini. Apakah dunia sama dengan bumi ?
Setelah lama kupikirkan, kurasakan dan kurenungkan serta beberapa kali bertukar pikiran akhirnya dapat kusimpiulkan bahwa tidak ada satu dunia pun yang sama pada setiap orang. Setiap orang memiliki dunianya masing-masing, sebuah dunia yang unik bak sidik jari yang akan mengidentifikasikan pemiliknya.
Mungkin dunia dapat diartikan cara pandang seseorang (outlook) terhadap dirinya sendiri, lingkungannya yang termasuk didalamnya segala wujud konsep pemikiran, paham, kepercayaan dan berbagai makhluk baik itu hidup maupun tidak (menurut dunianya juga kembalinya penilaian itu). Seseorang memiliki hak untuk menentukan dunianya (tentunya dengan izin Allah S.W.A.). Seseorang tidak dapat dipaksa oleh orang lain dalam menentukan dunianya. Setiap orang wajib menghormati keberadaan dunia orang lain dan ia juga berhak atas perlakuan yang serupa.
Dunia dalam konteks ini juga tidak bersifat statis. Dalam kehidupan seseorang pada umumnya ia akan mengalami perpindahan dari satu dunia kedunia dunia yang lain, hal ini berkait erat dengan faktor internal dan juga faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang tadi.
(Composed 07 Juni 2003, 7:08:38)