Akhirnya lampu hijau itu benar-benar menyala [lampu ijo, maksud lo?] ya itu, restu dosen pembimbin II untuk saya segera melanjutkan tahap selanjutnya (ternyata restu yang kemaren itu masih ragu-ragu he..he..). Sangat wajar bila ada dosen pembimbing yang meragukan skripsi mahasiswa tingkat akhir (jangan ditanya semester berapa ya :p) sekonyong-konyong muncul sambil membawa skripsi lengkap dengan metode akal-akalan beserta hasil yang sudah matang (bahkan hampir busuk). Maka dari itu saya tidak ingin melewatkan kesempatan yang sangat berharga ini untuk segera mengakhiri tingkat akhir yang seharusnya sudah lama berakhir hir..hir..hir...
Dalam beberapa waktu kedepan saya berencana untuk menghabiskan jatah hiatus tahun ini sebelum hangus [ape lo kate??]. Sebenarnya saya masih melakukan posting tetapi tidak di blog ini melainkan diblog lain yang sifatnya FMEO (for my eyes only) alias bukan konsumsi publik. Blog tersebut bisa juga disebut sebagai jurnal muara dari berbagai catatan yang berserakkan dimana-mana mengenai skripsi yang tengah saya kerjakan dengan sepenuh hati.
Dalam beberapa waktu kedepan saya berencana untuk menghabiskan jatah hiatus tahun ini sebelum hangus [ape lo kate??]. Sebenarnya saya masih melakukan posting tetapi tidak di blog ini melainkan diblog lain yang sifatnya FMEO (for my eyes only) alias bukan konsumsi publik. Blog tersebut bisa juga disebut sebagai jurnal muara dari berbagai catatan yang berserakkan dimana-mana mengenai skripsi yang tengah saya kerjakan dengan sepenuh hati.
Yah memang kedengarannya aneh mengapa skripsi yang dikerjakan sepenuh hati bisa molor sampai dua tahun :p. Mungkin karena alasan dasar saya dalam menyusun skripsi ini bukanlah untuk mendapat gelar S1 malainkan untuk memperkokoh dan menjadi landasan bagi hidup saya selanjutnya. Dengan demikian baru beberapa bulan belakangan saya mulai mengerjakan skripsi ini dengan pendekatan full time karena, selain skripsi, ada beberapa hal yang juga harus saya persiapkan untuk hidup saya selanjutnya (mungkin sebagian tertera di blog ini).
Ok sekian dulu pamitan singkatnya he..he... Mohon didoakan agar skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi orang lain nantinya [].
Related Post:
(Another) Indonesian Dream
Sepenuh hati?? koq bisa lama bener ? (baca lebih lanjut...)
temon punya blog lain?? apa..apa..?
ReplyDelete*ga mau ketinggalan baca sebagai fans berat tulisan-tulisan temon*
"beberapa hal yang juga harus saya persiapkan untuk hidup saya selanjutnya"
apa temooonn??? Lo mau kawin??
ya udah!!!! kapan jadinya tanggal seminarnya... imel gue aja. gue agak susah buka-buka blog lo. lagi mengasingkan diri di sukabumi neh (gak mau nunggu bulukan kayak temon, gak mau nyari2 pembenaran kayak teon juga =P)
ReplyDeletejadi mana dong ah review bukunya? waktu cheting tea lo bilang mau ngereview buku okeh.. apa judulnya, mon? Lupa gw.. Ada link e-book nya aja gak?
ReplyDelete*anandita-si-tukang-nyedot-ebook-gratisan*
@rae:
ReplyDeletehem.. ya..ya.. pembenaran ya, selamat anda menjadi orang keempat yang mengatakan hal tersebut setelah saya sendiri (mental talkin') dan dua orang rekan lainnya, tapi beberapa bulan yg lalu saya membaca (3x, karena cukup sulit bagi saya untuk memahami langsung)sebuah buku klasik yg dicetak lagi(dan lagi). bila melihat tahun terbit pertama kali, kira" sama dengan tahun kelahiran alm pelawak Basuki.
dari buku tersebut saya menemukan sebuah validasi atas apa-apa yg saya kira hanya pikiran-pikiran liar di kepala ini. sebenarnya sudah lama saya ingin mereviewnya tetapi kesempatan belum juga tiba.
@anandita:
nan-anan kan dah dibilang lagi sebuk atuh neng, hem ada sih yg di eshare-eshare tapi audio book bukan pdf atau yg sejenis