Alhamdulillah udah Idul Fitri lagi, dan yang lebih harus disukuri lagi ternyata pagi ini gw masih diberi kesempatan untuk solat Id berjamaah di Mesjid. Padahal kemaren sore udah agak pesimis bakal bisa solat Id di Mesjid. Enggak tau kenapa tiba-tiba saat memasuki 1 Syawal (versi perintah dan sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia) gw terserang suatu gejala aneh (lagi) yang sampai sekarang gw hanya bisa menduga-duga.
Kalo enggak salah gw pernah terkena gejala serupa itu sekitar dua atau dua setengah taun lalu, tapi waktu itu gw lagi tidur sekitar tengah malam jadi nggak terlalu menghawatirkan. Sedangkan yg kemaren itu terjadi dalam perjalanan (kaki) pulang dari sebuah toko buku terkemuka dalam rangka melengkapi sebuah seri film dokumenter (satu"nya seri yg baru bisa gw lengkapin (akhirnya), karena cuma tiga volum he..he...) deket rumah pada sebuah gang di belakang salah satu TV swasta nasional. Dengan terhuyung-huyung dan sempat beristirahat di pangkalan ojek yang udah ditinggal pergi tukang ojeknya untuk bersiap takbiran (padahal tinggal 50m dari rumah).
Akhirnya sampai juga dirumah walaupun dengan susah payah menggukankan sisa tenaga yang masih tersisa. Sesampainya di rumah dan setelah beristirahat sebentar gw mulai memikirkan pemicu gejala aneh itu. Apakah gejala itu timbul karena gw "bermain-main" dengan gelombang otak beberapa hari sebelumnya, atau karena gw "bermain-main" dengan kipas angin merek Maspion pas tidur siang tadi plus sembelit karena kekurangan serat, atau gw mungkin juga harus mempertimbangkan pendapat ibu gw yg katanya "kebanyakan minum kopi sih !". Tapi kalo gw pikir, gw bandingkan dengan pengalaman terdahulu, dugaan kedua adalah yg paling beralasan, dan kesimpulannya gw cuma masuk angin komplikasi dengan sembelit, penyakit orang kebanyakan (dosa). Akhirnya malam takbiran tahun ini gw habiskan dengan beristirahat di peraduan sambil sesekali terbangun melihat sms dari kawan-kawan lama yang mulai masuk, ditandai dengan bunyi ring-tone standard monophonic "TIT-TULUT-TULIT".
Asyik...asyik benar; baik isi maupun cara bertuturnya. Truslah nulis karena nulis itu tidaklah mudah...Dan, boleh dong kpn2 kita(klo bisa sering) bertukar pikiran ttg penulisan maupun isi tulisannya. kan teknologi trus berlari dengan kencangnya sehigga bisa kita lakukan melalui tulisan, milis TIN, HP ataupun ketemu langsung. Bgm menurutmu Mon?
ReplyDeleteSalam...(j.h.)