Pages

06 February 2006

Motives.

"Ini eskrim rasa no.1 ini eskrim rasa no.2 (sorry gw lupa nama rasanya he..), gw produsen eskrim Walls, hei anak" muda khususnya para ABG dari golongan keluarga ekonomi menengah atas (atau yg ingin dianggap begitu) yg karena dorongan lingkungan malu dapet gelar jomblo kalo mo punya ce or co --walaupun lo nggak secakep model-model iklan gw-- salah satu caranya lo bisa pake eskrim bikinan pabrik gw ini, lo kasiin deh ke
"demenan" lo itu, ok-ok lo punya duit berapa sekarang ?? he..he.. $-)"

Itu merupakan kutipan sebuah iklan eskrim yang udah gw modifikasi (bukan kutipan lagi dong he...he..). Namanya juga iklan kalo di-pikir" mungkin itu sebenernya kata yang pengen disampein sama si tukang eskrim yang aslinya tapi biar lebih sopan makanya dibikin lah iklan yg kita saksikan bersma sambil bermain-main dengan emosi penontonya. Eit tapi jangan salah sebenernya nggak cuma emosi, yg gw liat lebih kearah maen" sama insting penontonnya hii... . DASAR iklan !!. DASAR pemasaran !!. DASAR industri !!. DASAR kapitalisme !!. DASAR manusia !!. DASAR ketidakseimbangan (sebenernya bisa juga dipake kata "ketidakadilan" tapi nggak enak ah terlalu berbau politik he..he...) !!. DASAR politik !!. DASAR INTP !!

::: Jakarta, mendung, dalam bis kota bekas yg baru diimport, sekitar pukul 20.00-20.30 :::

The perfect stranger: Mau eskrim ?, ini saya punya dua.
Bujang Urban: Nggak, terima kasih.
The perfect strager: Kenapa ?
Bujang Urban: Sedang agak kurang sehat (sambil berkecamuk berbagi asumsi dan prasangka di pikirannya).

::: Hening sampai terminal berikut, dan kemudian mereka berdua terpisah guna melanjutkan perjalanan masing". :::

Gw pikir yang satu ini bukan iklan eskrim, jadi apa dong ? don't know. Tapi saran gw buat Bujang Urban keep positif thinking, but always alert Ok, agak lues sedikit lah sama orang yg belom lo kenal nggak usah pake intuisi lo terlalu banyak disini, dan jangan berpikir untuk jadi player jadi prayer aja cukup he..he...

4 comments:

  1. spepertinya g setuju thd apa yg l pikirkan tentang iklan ....
    namanya iklan, tujuannya adalah menjual, cara sepertinya tidak penting ....
    bisa dengan cara memakai ce setengah bugil, atau para selebritis, atau gambaran2 yang sama sekali gak sesuai dan menyesatkan tapi menarik.
    dan kata "menarik" merupakan syarat absolut untuk iklan. dan sekali lagi, cara kayanya gak penting ....
    contoh iklan rokok, yang isinya koboi di tengah nevada atau rocky mountain (marlboro), atau sepakbola dengan rokok (djarum), atau vitamin c dengan miss universe (vit c 1000), atau lainnya
    dan secara garis besar, kayanya ada satu prinsip yang penting yg gak boleh dilupain sama orang iklan yaitu "sex is selling", dalam bentuk apapun, mau itu cewe cakep, menunjukkan aurat, atau mempermainkan perasaan jomblo (seperti yg l sebutin di blog ini).
    jadi kesimpulannya g gak begitu suka iklan, karena menurut g iklan itu adalah pembodohan massal.
    "ads make you want to buy what you don't really need." kalo bukan itu tujuannya, ya buat apa ada iklan? soalnya kalo emang butuh, menurut g l tinggal pergi ke supermarket, l lihat brosurnya, kemasannya dan dapet informasi dari situ, trus l langsung beli, gak perlu iklan-iklanan.

    ReplyDelete
  2. Hehe...iklan? iklan emang seperti itu dan emang itu tujuannya. bahkan, aku pernah baca (aku lupa siapa yg nulis; tapi bukunya berjudul "Lifestyle" sebuah terjemahan oleh penerbit Jalasutra) katanya, "selain kartu kredit (tepatnya pembayar tanpa tunai), iklan itu adalah salah satu penemuan terbesar kapitalisme."
    Maaf kata2nya tidaklah tepat seperti itu, tapi itulah yg mampu aku ingat.
    Sedikit membicarakan Kapitalisme, sekarang dia telah berubah wajah. Dulu wajahnya adalah produksi, tapi sekarang berubah menjadi konsumsi. Atau orang2 menyatakannya dengan budaya konsumsi. Apa yg menyebabkan perubahan ini? Sepengetahuanku, ini disebabkan karekter asali mereka, yaitu ketamakan (atau klo kita menggunaka bahasa yang sedikit kasar disebut juga dgn kerakusan). Namun, pastinya perlu kita telaah lebih jauh lagi.
    Kembali ke iklan, mungkin benar juga apa dikatakan "marshel said", iklan itu adalah pembodohan massal.
    Namun, kadang kala, bagiku iklan itu bersifat menghibur juga. Membuat hati ketawa riang dan memuji-muji kepintaran imajinasi dari si pembuat Iklan; krn iklan itu cendrung memerlukan kreatifitas dan imajinasi yg tinggi jika dibandingan dgn "umum" seperti aku ini. Dan ini bagus juga untuk mempegaruhi imajinasi dan kreatifitas kita.
    Akhirnya, bagiku, iklan tidaklah selalu pembodohan massal walaupun aku sering juga merasa prihatin dgn orang-orang yg terpengaruh dngya tanpa berpikir terlebih dahulu (setidaknya bertanya).
    Menurutku itulah pendapatku ttg iklan. Semoga ada koreksi dan kritikan lebih lanjut.
    Salam...(j.h.)

    ReplyDelete
  3. FYI: I'm a mid-wing blogger actually :D

    ReplyDelete
  4. ah yayaya...
    kalo jarang nonton iklan, ntar susah dapet pacar lho....

    ReplyDelete

Intense Debate Comments