Pages

28 March 2006

Komat-kamit Komitmen

Sebuah obrolan ringan di suatu sore untuk mengusir kantuk dan jenuh antara seorang Senior-Citizen dengan Bujang-urban.

Senior Citizen : Hai Mon siapa pacarmu sekarang ?
Bujang-urban: Em...m tidak ada Pak.
S.C. : Kenapa bisa tidak ada ?
B.U.: Saya pikir punya pacar itu semacem ngenjalin ikatan semu, atau komitmen semu yang cuma buang-buang sumberdaya (dalam arti luas) karena nggak punya tujuan yang jelas. Apalagi saat ini masa depan saya juga belum jelas-jelas amat, itukan bakalan nyusahin aja, terutama pihak perempuannya.
S.C. : Kamu ini, namanya juga pacaran mana ada yang jelas, wong kadang-kadang orang nikah aja masih ada yang nggak jelas. Trus kamu juga jangan salah emangnya perempuan cuma bisa disakiti dia juga bisa nyakiti loh !!
B.U.: Oooo begitu ya ?!
Sebuah pencerahan di suatu sore yang cukup cerah bagi Bujang-urban, tetapi ia tetap pada pendiriannya untuk tidak menjalin sebuah komitmen semu. Ia hanya bercita-cita dalam beberapa tahun ke depan ketika semua dapat terlihat lebih jelas, ia dapat menyusun sebuah komitmen yang tidak sempurna di awalnya tetapi terus berproses menuju kesempurnaan seraya melengkapi dua elemen lainnya dengan tujuan yang jelas. Ketetapan hati ini diperkuat ketika beberapa waktu lalu ia menyadari bahwa cinta itu sebuah sistem, sistem itu menyeluruh, dan menyeluruh itu kompleks.

Intense Debate Comments