Pages

07 July 2007

Shout Box !?, Shut up and comment !!

jacka** : Kunjungi blog ku ya! :D ada mp3 gratis loh
Devil : Anjrut !!
dumba** : Met jam 9:25 am
Angle : Tobat sebelum terlambat ! 0:)


Tulisan saya masuk majalah !! [yg bener lo ?] He..he.. mungkin lebih tepat disebut obrolan :">.

Waktu cek email tiba-tiba ada surat yang dikirim oleh "info" heh? setau saya si info ini datang bila saya lupa password forum blogfam, eh ternyata subjeknya New Private Message has arrived ooo.... Mau tahu isi Private Massage-nya? [apaan-apan?] huh dasar mau tahu privasi orang aja :p he..he... Private Massage (PM) tersebut berisikan konfirmasi bahwa tulisan saya di salah satu threat di blogfam akan di kutip diijinin atau tidak, gitu. [Trus diijinin?] Ya iya lah sebagai warga yg baik (dan sekalian pengen ngetob he..he...).

Judul tread nya itu adalah "Shoutbox, Perlu Nggak Sih ?" (betul begitu bung Yukiyukiyuki), ribetnya sih, thread tersebut membahas tentang korelasi antara keberadaan shoutbox dengan jumlah comment pada post-post di suatu blog. [huh dasar manusia ribet :(].

Untungnya waktu thread itu belum ada yang merespon, bertepatan ketika saya sedang berputar-putar tidak jelas di blogfam, maka jadilah saya sebagai responder pertama he..he.. [itu sih bukan untung namanya tapi buntung] (biarin :p, relatip dong dari sisi mana diliat). Untuk lebih jelasnya silakan lihat artikel tulisan Kang Iwok disini, bila ingin meliat thread-nya secara langsung juga boleh tetapi sepertinya harus lapor dahulu (register, login).

Setelah melihat perkembangan thread tersebut sebenarnya belakangan saya ingin menambahkan obrolan warkop tersebut, akan tapi setelah saya pikir-pikir mungkin akan terlalu panjang, selain itu akan diankat ke dalam artikel pula, yasudah saya tahan dulu hasrat tersebut (nggak percuma latian pc muscle he..he..). Dan saya pikir sekaranglah waktu yang tepat.

Ok kita liat konsep dasar Shoutbox seperti Kang Iwok katakan, fungsinya seperti buku tamu, lalu coba Anda tanya kepada system analyst terdekat, saya pikir secara garis besar disain dasar baik bila menggunakan database atau menggunakan file ya sama aja, malah juga sama seperti comment di blog, testimonial fs dan aplikasi sejenis lainnya. [Trus kenapa disebut shoutbox?] ya karena dinamai Shoutbox ! (memang terkadang sesuatu yg terlalu jelas menjadi kurang jelas :).

Seperti yg pernah saya katakan sesuatu disusun (saya tidak menggunakan kata dicipta karena itu hak DIA) berdasarkan suatu maksud (purpose). Ok studi kasus testimonial fs yg sekarang namanya sudah diubah. Waktu namanya masih testimonial tidak jarang saya melihat isinya itu malah semacam pesan pendek dan hal-hal sejenis lainnya. Saya sendiri, ketika masih girang maenan fs, termasuk yang agak strict jadi bila ada testimonial yang isinya bukan testimonias ya di approve aja (biar seneng) abis seminggu Delet! (biar nggak tau he..he...). Seiring dengan waktu melalui berbagai evaluasi dan masukan (mungkin) untuk mengakomodir dan melagalkan keinginan sebagian besar pengguna fs dan mengabaikan pencilan (hu..hu... :"<) maka fs mengubah nama testimonial menjadi Testimonial and Comment for...

Untuk sesuatu yang sudah jelas-jelas diberi nama testimonial saja masih disalahgunakan, apalagi Shoutbox (kotak teriak) tidak spesifik sama sekali. Blog sebagai media yang umumnya bisa diakses oleh orang banyak dengan udelnya masing-masing, maka shoutbox (bila disediakan) dapat digunakan oleh orang banyak tersebut sesuai dengan udelnya masing-masing pula. Ada udelnya temen si empunya blog yang ingin mengirim pesan singkat, udelnya blog hopper yang merasa berbeda frekuensi dengan post-post di blog tersebut sehingga hanya bisa memberi masukan berupa saran dan keritik, dan tidak ketinggalan udel-udel banci traffic dan spammer.

Dan saatnya bercermin diri. Saya sendiri menyembunyikan shoutbox setelah dicerahkan (nggaktau sebenernya dicerahkan atau dimumetkan) oleh al-muktarom, al-mukarom (alm) w-a--d-e-_h-e-l yang sempat menistakan shoutbox di salah satu postnya. Entah penyebab pastinya apakah beliau memang tidak menyukai efek baik teknis maupun sosial yang ditimbulkan oleh shoutbox atau malahan karena kesal tidak dapat menanam shoutbox di tanah "kampung sebelah". Tidak menelan mentah-mentah apa yang beliau fatwakan, saya mencoba untuk mencari jalan tengah (seperti kata iklan "kaku mana laku?") dengan keahlian mencuri kode maka saya membuat shoutbox di jendela popup dan dirancang sedemikian sehingga agar tidak mendukung udel para banci traffic dan spammer.

Tapi jangan salah, banci traffic dan spammer tidak akan menyerah begitu saja, comment merupakan tempat yang empuk untuk memasang ranjau-ranjau mereka, malah fenomena ini muncul lebih dahulu sebelum shoutbox populer di telinga kita, Junk Commet. Tapi sepertinya cakupan frase Junk Commet lebih luas ketimbang hanya untuk banci traffic dan spammer, mungkin termasuk di dalamnya para pengecut yang bersembunyi dibalik anonymous seenaknya mencacimaki tanpa aturan atau para pengomen yang belum paham fungsi dasar comment sebenarnya.

"Harap maklum", mungkin bisa menyudahi pembahasan (ke)panjang(an) ini, sejak tadi membicrakan banci traffic sebenernya saya juga agak tersinggun he..he... ada bakat terpendam juga sih :p tetapi setelah dipikirkan lebih jauh, promosi it's ok tapi jangan keterlaluan dan terkesan norak, tidak penting, dehumanisasi apalagi sampe jatuh ke kategori spam.

happy blogin' :)

2 comments:

  1. pertamax.....!!!!

    *mode NORAK on*

    ReplyDelete
  2. ugh aduh...gw jadi merasa tersungging merasa ditelanjangi identitas gw sebagei spammer koments. Uhuhuhu...Yeah gw juga setujuh kok emang banyak udel2 bernafsu yang seneng ngetop di blog orang.. trus napah juga yah orang2 senengnya komen dan shout ga penting di blog guah? emang postingan gw juga kaga penting yah..ihihihihih...


    btwm tutorial masang recent koments nya belum beres....belum sukses!!

    ReplyDelete

Intense Debate Comments