Sebelum lebih jauh, bila Anda masih berminat untuk berbagaia kita sepakat akan empat hal terlebih dahulu
- Adanya kemungkinan untuk sampai pada pengertian yang pasti.
- Eksistensi tuhan.
- Kemerdekaan kehendak.
- Jiwa yang pantang mati.
Ok sudah sepakat ? keempat hal tersebut merupakan postulat filsafat moral (selamat datang di filsafat moral) tetapi tenang saja berhubung saya adalah filosof paruh waktu post saya kali ini tidak murni filsafat, sepertinya akan dicampuri satu sendok teh dogma agama (lagi pula akan menjadi lebih singkat).
Kita kembali ke pengertian bahagia. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahagia adalah keadaan dimana tidak ada lagi kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak ada keinginan untuk dipuaskan. Sekarang pertanyaannya adalah apakah munkin mencapai suatu saat seperti itu mengingat keinginan manusia tidak berbatas, sementara banyak ditemukan keterbatasan-keterbatasan di dunia fana ini. Saya pikir mungkin, tapi tidak di sini di dunia. Karena (menurut dogma agama saya) dunia tidak dirancang untuk itu, akan tetapi bukan berarti kita tidak dapat bahagia di dunia fana ini.
Surga Dunia (bukan yang terletak di kawasan Kota)Kebahagiaan di dunia hanyalah berupa potongan-potongan yang tidak lengkap (tidak sempurna). Kira-kira apa saja yang dapat memungkinkan kita bahagia di dunia hem.. harta, kesehatan, teman, pasangan yang setia dan menjaga kehormatan keluarga, pengetahuan dll [seks juga dong] (ya boleh he..he.. tau aja lo!). Semuanya itu adalah pemenuh kebutuhan dan pemuas keinginan guna penunjang kebahagiaan tapi yang harus tetap di ingat agar dapat bahagia di dunia kita harus pandai-pandai berkompromi dengan keinginan serta membatasi keinginan tersebut. Mengalami kebahagiaan yang tidak sempurna di dunia dapat menjadi/merupakan pemicu timbulnya harapan akan suatu kebahagiaan sempurna.
Nah disinilah peran dogma agama, program-program self-help, dan berbagai hal lainnya yang mengajarkan sikap mental positif. Sukur dan sabar (seperti yang biasa saya dengar pada nasihat pernikahan, tapi kenapa selalu wanita yang bersabar? [soalnye lo kurang
good lookin'] lo juga ha..[ha..]ha...*tertawa bersama*), meditasi,
back to nature,
holistic approach dan lainnya adalah usaha untuk mencapai kebahagiaan tapi itu bukan kebahagiaan. Kesemuanya itu membantu manusia untuk merasakan bahagia di dunia.
Surga SebenarnyaKarena kita sudah sepakat untuk mengakui keberadaan Tuhan dan jiwa pantang mati maka kebahagiaan sempurna merupakan suatu hal yang mungkin. Janji surga itu baik asalkan sumber beritanya dapat dipertanggungjawabkan. Berapa tuh jumlah bidadari yang dapat dikawini dan akan tetap selalu perawan, saya lupa. Mungkin bagi beberapa orang yang belajar tentang seks dari MTV, playboy, sex-chat dan berbagai situs porno hard-core di internet akan berpikir "ih agama koq ngomongnya jorok kayak gw aja". Hei ada apa ?!, seks itu manusiawi asal dilakukan sesuai kodrat manusia. Bagi Anda yang mempelajari seks dari sumber-sumber tersebut sebaiknya Anda coba mencari sumber-sumber yang lebih representatif dan tidak misleading, karena seks tidaklah sekotor, serendah dan sehina itu.
Ok sekarang bila ditanyakan kepada seseorang mengapa ia berusaha/bekerja, mungkin orang tersebut akan menjawab (asumsi: orang waras) agar dapat uang utuk memenuhi kebutuhan atau lebih jauh agar menjadi kaya, lalu kembali ditanya buat apa ia ingin menjadi kaya, ia pun akan menjawab agar bahagia. Tidak berbeda dengan seks buat apa seseorang melakukan seks, jelas untuk mendapatkan anak, memenuhi kebutuhan biologis, dan memuaskan hasrat seksualnya, lalu kembali ditanya untuk apa itu semua, jawabannya kembali, agar bahagia. Sekarang pertanyaannya untuk apa ia bahagia, ya untuk apa lagi selain bahagia itu sendiri. Dengan demikian bahagia yang tak terbatas lah sebenarnya yang ingin disampaikan dari sejumlah bidadari yang boleh dikawini dan akan selalu perawan itu.
Neraka Sebenarnya[Hem... bidadari he..he...] Tunggu dulu jangan keburu yakin, karena kita sudah sepakat bahwa Tuhan itu ada, jiwa pantang mati selain surga yang menawarkan kebahagiaan sempurna maka kenyataan adanya neraka, dan ketidakbahagiaan sempurna juga harus diterima dengan lapang dada. Pernah denger cerita ancaman neraka wuii... ngere
man digigit uler segede leher onta, direbus di..
diunyek-unyek deh pokoknya. Gimana rasanya ya ih pedih kayaknya, tapi tunggu dulu kenapa kita tidak belajar meditasi saja mulai sekarang agar dapat terlepas dari rasa sakit fisik nantinya seperti para pemain sirkus itu loh, oh iya ya yasudah belajar meditasi saja lalu jadilah pendosa. Tapi koq saya tidak yakin bisa bermental positif, meditasi atau apapun kiatnya di neraka. Kebalikan dari surga, neraka adalah tempat dimana ketidakbahagiaan merajalela, tidak hanya secara fisik tetapi termasuk mental dan jiwa (satu paket).
Free Will(y)Dan inilah saatnya menentukan pilihan Anda ingin ke mana. Seperti yang kita telah sepakati kita memiliki kemerdekaan kehendak untuk memilih, menentukan tujuan. Seperti yang disarankan oleh Aristotels berpikirlah untuk jangka panjang sampai akhirat saja sekalian itu pun bila Anda percaya, bila tidak ya setidaknya sesaat sebelum Anda mati lah. Menurut beliau untuk mengetahui bahagia-tidaknya kehidupan seseorang baru dapat dinilai setelah orang yang bersangkutan tutup usia. Munkin dalam terminologi agama yang saya pilih (akhirnya, dulu sih ikut-ikutan orang tua)
khusnul khotimah gitu kaliya. Kembali menurut dogma agama yang saya pilih alasan keberadaan manusia di dunia fana ini adalah untuk diuji membuktikan keimanan terhadap-Nya bukan keapada agama. Dengan demikian bila Anda ingin kaya serta ingin lulus ujian tersebut pilihlah pekerjaan yang baik dan berpotensi untuk menjadikan Anda kaya. Jangan lah Anda memilih untuk menjadi pencuri, perampok, atau penculik anak orang lain untuk tebusan.
Kenapa harus bermoral ?Bila Anda menculik anak orang untuk tebusan, katakan berhasil dan Andapun kaya tapi ingat hukum sebab akibat, semua ada konsekwensinya (kita kesampingkan sebentar surga dan neraka tadi, request dari para ateis, matrialis), Anda akan diburu polisi [eh tapi maennya superduper bersih dan cerdas nggak ketauan deh pokoknya] hem.. gimana ya susah juga memang kalau hanya mengandalkan
jurisprudence pertanyaan "mengapa harus bermoral?" tak akan pernah terjawab dengan gamblang. Oh iya hati nurani, hati nurani Anda akan menjerit dan jiwa Andapun tidak akan merasakan apa yang disebut ketenangan dan kebahagiaan. Dengan demikian jika Anda ingin merasakan bahagia di dunia (wal akhirat bagi para teis) BERMORAL-lah.
PS: Untuk seseorang yang saya kenal baik dan sepertinya sekarang sedang berada di balik trali penjara, mengapa bisa samapai begitu, tidak habis pikir. Saya harap Anda memiliki alasan yang kuat utnuk melakukan hal tersebut setidaknya untuk meringankan hukuman di dunia. Mungkin saya sendiri belum memiliki stradard moral tinggi tapi saya akan tetap berusaha memperbaiki diri. Semakin hari semakin saya pikirkan sepertinya benar hanya agama sebagai doktrin mentah tanpa pemahaman tidaklah cukup. Bagaimanapun juga menculik anak orang lain untuk tebusan tidak dapat dibenarkan.
References: