Pages

11 May 2007

Think Vs. Blink

Ada buku yg cukup menyita perhatian gw nih (cover judge), abis tulisannya gede bener TH!NK karya Michael R. LeGault, seakan-akan pas abis baca lo bakal bisa jadi salah satu pemikir kenamaan awal abad ini hua..a...a.... Pertama kali liat pas di Gramet, jadi cuma bisa memindai kulitnya aja, abis di plastikin sih. Ada tulisan yg cukup prvokativ di sampul belakannya itu kurang lebih
"Kaum barbar tidak lagi berada di gerbang berusaha untuk masuk, melainkan mereka tengah bersantap malam bersama kita. Nama mereka adalah J.Lo, Ja Rule, and Paris Hilton."
[Hah J.Lo (si)apa tuh?] Masa' nggak tau sih J.Lo itu Jablay Local tau! (becanda deng :) dah lo googling aja gih kalo mo tau ketiga tokoh tersebut.

Pucuk dicinta ulam tiba (walaupun gw lebih suka nasi uduk), pas lagi di perpus langganan yang boleh dibilang my first university yg di sana sih fifth kayaknya, buku tersebut tersedia sebanyak dua eksemlar (dua biji maksudte) itu juga blom termasuk kalo lagi ada yg dipinjem. Dan tepat bersebelahan dengan susunyanya terdapat buku Blink dengan jumlah biji yg lebih banyak. Konon kabarnya Blink karya Malcom Gladwell ini, merupakan buku yg memicu terbitnya buku Think (jawabannya gitu). Ya udah gw ambil aja tuh dua-duanya, cari tempat, dan mulai skimming (bet-bet-bet)[caelah pake bunyi lagi].

Pertama yg gw skimm itu Think. Setelaah gw telah buku seberat 1/2 kilo ini [yaampun lo bawa kiloan?] menurut gw termasuk buku know-why, dan jauh dari perkiraan awal, buku ini tidak memberikan langkah" berpikir kritis analitis untuk sebuah keputusan, yg ada adalah keritik sosial terhadap perkembangan kebudayaan US. Nggak tau karena penerjemahnya yg kurang lihai atau apa, buku versi Bahasa Endonesia ini kurang enak dibaca. Ditambah lagi denga aura kemarahan penulisnya yg terasa kental, walaupun punya waktu cukup gw rada males bacanya.

Nah giliran buku kedua Blink. Dengan sampul birunya, buku ini juga termasuk know-why. Berbeda dari Think, selain lebih enak untuk dibaca Blink memang menjabarkan suatu proses berpikir intuitiv untuk sebuah keputusan [apaan tuh?]. Contoh gampangnya gini lah, kenapa tukang jualan kambing kawakan yg telah malang melintang di pasar hewan dengan pengalaman segudang itu bisa mentaksir harga kambing dengan hanya liat kiri, kanan, depan, belakang juga, trus kambing dipeluk angkat-ankat dikit dan harga pun ditetapkan. Tanpa timbangan, tanpa alat bantu yg super-duper canggih lainnya, dia dapat menilai dengan tepat sama seperti ketika alat-alat bantu di pegunakan oleh seorang pedang kambing kambuhan di sekitar Idul Adha. Dan apabila ada orang yg tertarik mengangkat pedagang kambing kawakan tadi menjadi guru lalu menanyakan "Gimana sih-gimana sih ?" pedagan kamping tadi cuma bisa menjawab "Yah, gitu de!". Tanpa berniat menjaga kerahasiaan ilmunya, apa lacur alih-alih menjelaskan pada orang lain, ia sendiri pun tidak paham.

Ok jelas sekarang kesimpulannya, sanada dengan salah satu reviewer di Amazon.com Think-Blink tidak selayaknya dibanding-bandingkan (lagi pula Think itu buku kritik sosial) dua pendekatan berpikir yg diusung masing" buku menurut gw bersifat complementer (saling menengkapi) kalo boleh gw bilang
" If you could think plus blink, you gonna be a king!!"
gimana setuju? (enak ngagk iramanya) he..he....[Tapi kenapa penulis Think mengait-ngaitkan Blink?] nggak tau deh, gw ngak mau suujon silakan susun teori konspirasi masing-masing :D

Saran gw bagi yg berminat untuk mendapatkan panduan berpikir analitik, bisa membaca buku Debugging karya David, J Agans kayaknya versi Bahasa Endonesiannya belum ada. Ini termasuk buku know-how walaupun bisa dibilang agak terlalu geeky tapi cara penyampaiannya cukup segar diselingi humor-humor tinggkat tinggi.

Dan bagi yg ingin mendapatkan penjelasan agak lebih komprehensif tentang pendekantan berpikir intuitiv silakan menonton VCD BBC Science seri the human mind episode "Get Smart". Bisa juga ditambah seri brain story episode "Why do we think and feel as we do?" Cari di Gramet or Hypermarket terdekat sekarang harganya udah turun jadi IDR 19.000 per judul tentunya.

Nah ini ada bonus bagi yg telah membaca post ini sampai sini he..he... Sebenernya ada satu buku lagi yg belum gw baca sampai abis dan nggak gw skimm pula walaupun sangat ingin tahu tentang hal tersebut. Bukan, bukan karena nggak ada waktu atau nggak punya duit (orang bukunya juga ada di perpus he..) gw cuma merasa belum memiliki ilmu yg mumpuni dan kearifan yg memadai [buku apa sih?]. Judul bukunya adalah Practical Intuition karya Laura Day tersedia versi bahasa Endonesia, dan termasuk buku know-how. Tidak perlu pengalaman, tidak perlu menjadi ahli di suatu bidang untuk membuat sebuah keputusan. Siapa butuh analisis teknis dan/atau fundametal untuk memutuskan membeli atau menjual saham and even for a live-dead decision.

Gw blom siap aja jadi "Papa Lauren" hiii..iii...

"...The true university of these days is a collection of books."

- Thomas Carlyle -

4 comments:

  1. Apaan sih maksudnya mon..? gw ga ngerti..bacaannya berat euy..! (ya iyalah, kan 1/2 kilo!) hehe..

    ReplyDelete
  2. heleh, pipit ya udah baca post yg laen aja, mungkin ini emang bukan segmen lo he..he...
    btw, thx 4 your comment

    ReplyDelete
  3. hahaha...
    rasanya pernah liat ti buku think n blink...
    pertama liat emang sedikit menarik hati utk ditelaah lbh lanjut..tapi pas liat2 isi na...
    jeng...jeng...
    ya gt d! ( nyolong gaya penjual kambing kawakan ^^)

    quote na keyeeeennnn....
    " if u could think plus blink u gonna be a king ! "
    yess..absolutely!

    keknya selain jago ngeriset beda baskom n ember anda jg pintar meriset hal2 lainya...
    wkwkwkwk.. >,<

    ReplyDelete
  4. The girl stumbled off, and the Private followed her, double timing. When my wife gets homearound 430 I tell her to go take a bath and stay in the tube till Icome in.
    hot mom and son sex stories
    erotic panty sex stories
    preteen fuck stories
    xxx stories mom
    hot and kinky sex stories
    The girl stumbled off, and the Private followed her, double timing. When my wife gets homearound 430 I tell her to go take a bath and stay in the tube till Icome in.

    ReplyDelete

Intense Debate Comments