Pages

28 May 2008

Strategy, As Far As I Know

Biasanya saat menuju atau mengunjungi suatu tempat baru seperti mencari alamat, gedung pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran saya terbiasa untuk mencari dan mempelajari peta tempat yang bersangkutan, baik peta jalan maupun denah gedung. Pernah suatu saat, ketika saya pulang dari warkop terdekat untuk sarapan, serorang tukang ojek yang kebetulan masih tetangga juga menertawai karena melihat peta Jakarta yang saya pegang "Apan tuh Mon peta? kenape masih nyasar lo udah sini gw anterin he..he..", saya hanya bisa cengar-cengir sambil membatin (dasar tukang ojeg).

Memang selain sarapan, saat berada di warkop biasanya saya juga menyiapkan rencana untuk hari itu. Bila saya harus pergi ke suatu tempat yang baru atau yang belum terlalu familiar saya akan mempelajari tempat tersebut dahulu. [Ngapain seh cape" kebanyakan gaya lo he..he...] Hem.. entah ya mungkin bawaan orok tetapi ini seperti sudah built-in dalam diri saya harus selalu ada antisipasi, plan B atau kalo boleh saya sebut strategi.

Bila Anda belum tahu apa definisi strategi, silakan Anda lihat di kamus atau buku-buku strategi yang banyak tersedia di perpustakaan dan toko buku terdekat. Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin sedikit berbagi tentang makna strategi yang saya pahami. Dalam dua tahun terakhir, setidaknya saya telah mengalami tiga tahap evolusi tentang pengertian apa itu strategi. Ketiga pengertian tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Strategi adalah "How to Get There from here"
  2. Pengertian ini saya dapat dari blognya si Mayang (kalo nggak salah??) yang isinya itu dia kutip dari semacam buku self-help, mungkin semacam chicken soup atau sebangsanya. Saya sangat terbantu dengan definisi ini di awal-awal usaha untuk memahami apakah strategi itu. Seiring perjalanan waktu saya pikir pengertian ini terlalu menyederhanakan masalah terlalu umum dan tidak lagi memuaskan berbagai pertanyaan baru yang menggelayut di kepala ini.
  3. Straetgi adalah "The Way to Optimize The Probability of Success"
  4. Pengertian ini saya simpulkan setelah membaca salah satu buku self-help yang sudah kembali mengingatkan saya akan kekuatan statistika he..he.. Akan tetapi setelah beberapa lama memikirkan timbul lagi pertanyaan, "Dan kalau pun gagal, sebenarnya yang berapa persen kah itu??, lalu bagaimana caranya agar probabilitasnya itu dapat mencapai 100% yah bila tidak mendekati lah".
  5. Strategi adalah "DO YOUR BEST!!"
  6. Lah koq kesimpulan terakhir sederhana begini yah? terdengar kurang cerdas gitu, seperti kata-kata moto senior yang terpaksa mengisi kartu perkenalan semasa orientasi kampus dulu he..he.. [pernah kuliah mon?] (pernah dong yang subuh-subuh itu loh he..he..). Setelah saya sertakan filosofi timur dan dogma agama (yang saya anut) didalam upaya untuk menjawab pertanyaan makna dari strategi, ternyata kesimpulan ini lah yang paling menjawab dan saya pikir juga yang terbaik untuk kesehatan jiwa. Dengan kata lain, seberapa pun kerasnya Anda mencoba bila DIA menetapkan Anda untuk "gagal" maka Anda akan gagal, tak perduli betapa cerdasnya Anda, betapa canggih alat dan metode yang Anda gunakan, dan betapa banyak pengorbanan dan usaha yang telah Anda lakukan, alam semesta telah berkonspirasi, jangan dilawan tidak ada gunanya. Yah mungkin Anda mengaggap saya adalah seorang fatalis, tetapi saya pikir tidak ada salahnya sedikit menjadi fatalis he..he.. Tetapi ada suatu konsep yang juga harus Anda terima bila Anda menyetujui pengertian yang terakhir ini, konsep itu adalah bahwa "perhitungan" dilakukan terhadap apa yang telah Anda usahakan (dengan niat yang lurus tentunya), bukan terhadap hasil yang dicapai. Mungkin dengan kata lain dari DO YOUR BEST!! yang saya maksud di sini adalah "Mengoptimalkan Ikhtiar", akan tepati bukan ikhtiar "cap asal begerak saja", tiap sesuatu ada ilmunya yang harus Anda kuasai dan harus coba Anda pikirkan penerapannya, ada metode dan alat yang dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan, karena tanpa itu ihktiar Anda tidaklah optimal.
Bila Anda memiliki pemahaman lain tentang strategi sudi kiranya berbagi di sini.
Related Posts:
It's Not That Simple

Intense Debate Comments