Pages

02 May 2007

(Another) Indonesian Dream

"Ini Budi, ini Ibu Budi, itu Bapak Budi.

Budi memiliki seorang adik bernama Iwan dan seorang kakak bernama Wati.

Di pagi hari Budi, Iwan, dan Wati pergi ke sekolah, Ibu pergi ke pasar dan Bapak berangkat bekerja ke kantor."



Masih inget nggak, pelajaran membaca kelas 1 SD, gw dulu sih belajarnya itu tapi tau deh sekarang belajarnya apaan. Sebuah gambaran keluarga ideal mungkin bisa dibilang "Indonesian Dream", keluarga kecil dengan dua atau tiga orang anak, seorang ibu rumah tangga dengan seorang suami yang bekerja nine-to-five disuatu instutusi dengan harapan kesejahteraan yang "pasti".


Mungkin itu juga alasan yg mendasari kenapa di site alumni (yg baru jadi) tempat gw menyadap ilmu lima tahun belakanngan ini, nggak ada pilihan Entrepreneur di entry pekerjaannya. [Ngapain lo ngisi emang udah alumni?] he..he.. belom deng, [lah blom lulus ?? yg gw tau PA (Pembimbing Akademik)lo itu terkenal super-duper cepet dalam meluluskan bimbingannya?] like I have told you dude, I'm kind of man with holes on his head you know. Nggak ada yg salah sama PA gw, tu buktinya junior-junior dengan PA yg sama juga lulus dengan cepatnya [jadi apa yg salah?] nggak, nggak ada yg salah cuma ada perbedaan aja dikit [beda apanya?] visi (kayaknya), antara gw dan PA tujuannya sih sama gw juga berusaha mololoskan meluluskan diri, nah dengan perbedaan tersebut sang PA jadi salah kurang pas deh dalam memotivasi gw "Eh si anu sekarang kerja gajinya udah 3-jt loh" (heh 3-jt, di jakarta biaya hidup dah berapa blom lagi mo nyumbang Mesjid, anak-anak yatim, fakir fiskin dll, mana cukup??) he..he.. nggak, nggak sebegitunya sih itu merupakan salah satu bentuk pembelaan ego aja he..he..(tapi mudah-mudahan bisa jadi kenyataan juga ya AMIN !!). Ditambah lagi dengan kesibukan beliau yang luar biasa (baca: biasa di luar).



Teman 1: Gimana Mon program lo dah jadi ?

Teman 2: Pake bahasa apaan ?

Teman 3: Lo bikin sistem apaan ?



Itulah pertanyaan pertanyaan temen-temen waktu blom tau tema skripsi gw. Mungkin karena tiga tahun menjadi asisten (baca: relawan, karena tidak berbasiskan prestasi akademik melainkan base on passion) positioning [ceile yg baru ngarti pemasaran ngomongnye beda nih!] gw di dunia IT sudah terlanjur mengurat akar di benak mereka. Dan anehnya ketika skripsi tiba-tiba gw tertarik sama dunia marketing (degnan asumsi apasih yg lebih susah dari programming ??) dengan berbekal ilmu marketing seadanya hasil kuliah reguler, ternyata karma pun berbicara, terjun ke lapangan untuk pertama kalinya gw cuma bisa cenggok don't know what to do, dan akhirnya gw memutuskan untuk bertapa mendalami marketing melalui autodidak dari berbagai sumber. Seiring berjalannya waktu topik-pun meluas ke managemen strategi. Nah untuk subjek yg satu ini benar-benar harus belajar dari nol, karena tidak tercantum dalam kurikulum perkuliahan. Nggak tau kenapa jurusan departemen nggak mencantumkan subjek ini untuk dipelajari, gw pikir ini merupakan puncak dari sega pelajaran yg mengatasnamakan genre industri.



Seperti yg udah gw jelaskan sebelumnya, mungkin gw-nya juga yg rada", nggak tau kenapa (kemungkinan besar bawaan orok) cakupan skripsi gw perluas dengan sendirinya. Berawal dari kekecewaan waktu baca skripsi-skripsi terdahulu di perpustakaan (koq kayak gini ujuk". dari mana ??) akhirnya gw membuat skripsi yg (menurut gw bisa dikatakan gabungan dua skripsi, tapi nggak tau menurut Anda)[kenapa lo kurang kerjaan] nggak gw nggak berusaha membuat skripsi yg sempurna (coz I've killed mr. perfect insede my self) biar nanti kalo ada orang tipikal" mirip gw yg baca skripsi ini bakal bikin gabungan tiga skripsi sekalian he..he.... Penyakit bawaan lainnya adalah kesulitan gw untuk berbicara/menulis tentang sesuatu ketika gw pikir belom membaca literatur yg cukup memadai. Cari sana, cari sini googling (sempet juga ngorek" situs orang, nantideh gw ajarin he..he..) dan akhirnya pusing sendiri information overload [dasar].



Dan setelah merasa cukup barulah turun-lapang untuk kedua kalinya, dengan kendala godaan dan cobaan (ditawarin kerja, kerja, interview, salah jawab waktu interview, freelacing, sampe diintrogasi) akhirnya selesai juga, tapi tunggu dulu cerita bleum berakhir. Setelah terkumpul berbagai jurus pemasaran strategi ala Sun Tzu,Red Ocean sampai Blue Ocean, hingga Marketing Syariah akhirnya terpikirkan "Kenapa nggak gw pake sendiri aja nih ?? $-)" But nggak semudah itu untuk jadi pengusaha, pengetahuan akan seluk beluk, jurus dan strategi tidaklah cukup. Yang paling dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha adalah NYALI!. Sebagai seorang anak yg tumbuh dan berkembanga di bawah asuhan kedua orang tua "plat merah" (PNS) menjadi pengusaha membutukkan sedikti "Brain Surgery". Sempat terlena akan dunia entrepreneur yg penuh resiko tapi menjanjikan renturn yg tinggi (high-risk, high-return), ketidak pastian yg menggairahkan, dengan filosofi pelayanan (life is service) akhirnya gw tersadar untuk kembali mencoba menyelesaikan skripsi tahap akhir ini.



Mungkin itu aja yg bisa gw ceritain tentang skripsi gw, kalo dijelasi semua bisa-bisa skripsi gw bisa pindah ke sini semua nanti he..he...



"Ini Budi, ini Ibu Budi, itu Bapak Budi.

Budi memiliki seorang adik bernama Iwan dan seorang kakak bernama Wati.

Pada pagi ini Budi, Iwan, dan Wati pergi ke sungai terdekat bersama kawan-kawannya dalam komunitas home schooling lokal, setelah mengurus kebutuhan keluarga Ibu pun mengelola online-business-nya di ruang tengah, sedangkan Bapak sudah tiga hari pergi ke daerah bencana guna menjadi relawan."

5 comments:

  1. hua ha ha ha ha
    bener banget mon. penelitian gue juga lambat di awal dan meleber ke mana-mana karena mesti banyak baca. didikan pak bantacut nih. segala sesuatunya harus punya dasar.

    ReplyDelete
  2. hi Temons...

    Ini...Yoan...Ini Yoan yang lucu *wakakkaa* ga nyambung

    Lagi skripsi yach...wah yang semangat yach. Caio

    ReplyDelete
  3. Skripsi ya...., inget waktu aku masih muda dulu. Good Luck!

    ReplyDelete
  4. salam kenal...
    thanks dah nulis di koment blog ku..

    btw jadi inget waktu jaman SD...

    bapak nya Budi namanya siapa ya?

    rusle
    http://noertika.wordpress.com

    ReplyDelete
  5. Huehehehe kalo hari ini Indonesian Dream ...

    bapak jd anggota DPR...
    ibu pengurus parpol
    anak ketua ormas...

    salam kenal bos..

    ReplyDelete

Intense Debate Comments