Sesuai dengan judulnya post kali ini tidak menitikberatkan masalah transportasi di Jakarta dengan berbagai keanehan, keluhan dan kebodohan yang terkandung di dalamnya [nah loh?]. Akantetapi transportasi di Jakarta akan dijadikan sebagai sebuah analogi dari suatu pendekatan belajar yang menurut gw menarik untuk dicermati. Kata City-Map di judul post ini mewakili pendekatan belajar yang bahasa kerennya itu schooling atau formal education. Nah untuk Sopir-Angkot mewakili suatu pendekatan dalam belajar yang bahasa kerennya Street-Smart.
Udah sekitar 16 tahun belakangan ini sebagian besar porsi cara belajar gw didominasi oleh schooling atau formal education, mulai dari TK, SD, SMP dan seterusnya. Berbagai teori, konsep, prinsip dari berbagai text-book, kuliah dan wejangan udah banyak mengisi pikiran gw. Dan dari sana pula lah muncul berbagai pemikiran-pemikiran idealis nan indah dan permai.
Baru deh sekitar dua tahun belakangan gw mulai nyobain belajar dari jalan, melihat realitas dunia nyata yg ternyata kotor tetapi menarik, jauh dari ideal tetapi menggairahkan. Idealisme-idelisme rapuh yg selama ini gw usung mulai menggeliat tergilas roda kenyataan [kemana idealisme mu dulu nak, telah kau jual kah?] Santai man, gw nggak menyarankan lo untuk menggadaikan idealisme, tapi gw cuma mo bilang coba untuk tancapkan idealisme lo di bumi agar ia membumi dan terus berusahalah meninggikan tonggaknya agar ia tetap membumbung mulia (jarang" gw ngomong begini:).
[Jadi mana yg lebih penting, City-Map or Sopir-Angkot?] gw bilang sih sama pentingnya, kalo lo mo pergi ke suatu tempat di sebuah kota, City-Map bakal nunjukin mana utara, timur, selatan dan barat. City-Map juga bakal membantu lo menentukan jalan terdekat mana yg sebaiknya dilalui, kapan waktunya belok atau berputar ketika keterusan. Dengan kata lain City-Map lah yg membantu lo mendapatkan the BIG PICTURE of the city street mengetahui "Know-Why" dan ancer-ancer yang membuat perjalanan lo lebih terarah.
Sedangkan Sopir-Angkot bakal ngajarin lo, lajur mana yg harus diambil waktu lo mo belok kanan di perempatan Kuningan dari arah Cawang menuju Menteng biar nggak ditilang, jalan-jalan yg harus dihindari di pagi hari karena berubah jadi pasar kaget, atau trik-trik khusus untuk ngindarin lampu merah di perempatan Pejaten. Dengan kata lain dari Sopir-Angkot lo bisa belajar "know-how" dalam menuju suatu tempat di sebuah kota. Tapi satu hal yg lo harus inget dari si Street-Smart ini, ada beberapa pelajaran yg bisa dikatakan dirty atau legally wrong, jadi nggak semua pelajaran-pelajaran itu bisa lo telan mentah-mentah tanpa pengetahuan hukum yang memadai.
Baru deh sekitar dua tahun belakangan gw mulai nyobain belajar dari jalan, melihat realitas dunia nyata yg ternyata kotor tetapi menarik, jauh dari ideal tetapi menggairahkan. Idealisme-idelisme rapuh yg selama ini gw usung mulai menggeliat tergilas roda kenyataan [kemana idealisme mu dulu nak, telah kau jual kah?] Santai man, gw nggak menyarankan lo untuk menggadaikan idealisme, tapi gw cuma mo bilang coba untuk tancapkan idealisme lo di bumi agar ia membumi dan terus berusahalah meninggikan tonggaknya agar ia tetap membumbung mulia (jarang" gw ngomong begini:).
[Jadi mana yg lebih penting, City-Map or Sopir-Angkot?] gw bilang sih sama pentingnya, kalo lo mo pergi ke suatu tempat di sebuah kota, City-Map bakal nunjukin mana utara, timur, selatan dan barat. City-Map juga bakal membantu lo menentukan jalan terdekat mana yg sebaiknya dilalui, kapan waktunya belok atau berputar ketika keterusan. Dengan kata lain City-Map lah yg membantu lo mendapatkan the BIG PICTURE of the city street mengetahui "Know-Why" dan ancer-ancer yang membuat perjalanan lo lebih terarah.
Sedangkan Sopir-Angkot bakal ngajarin lo, lajur mana yg harus diambil waktu lo mo belok kanan di perempatan Kuningan dari arah Cawang menuju Menteng biar nggak ditilang, jalan-jalan yg harus dihindari di pagi hari karena berubah jadi pasar kaget, atau trik-trik khusus untuk ngindarin lampu merah di perempatan Pejaten. Dengan kata lain dari Sopir-Angkot lo bisa belajar "know-how" dalam menuju suatu tempat di sebuah kota. Tapi satu hal yg lo harus inget dari si Street-Smart ini, ada beberapa pelajaran yg bisa dikatakan dirty atau legally wrong, jadi nggak semua pelajaran-pelajaran itu bisa lo telan mentah-mentah tanpa pengetahuan hukum yang memadai.
"Don’t Let Schooling Interfere with your Education!"
No comments:
Post a Comment