Pages

06 August 2007

Debate, are you sure?

[Party is in da house yo!]
Pesta? pesta apaan? oo.. pesta demokrasi lokal, alias pilkada. Terus terang saya sendiri agak kurang suka sama yang namanya party-party (chillin' would be better :) baik itu prom night party, birth day party, wedding party, democracy party (lah artinya jadi beda nih sepertinya he..he..), walaupun terkadang demi bersosialisasi dan menjaga tali silaturahim saya harus menghadirinya.

Dari pada kampanye nggak karuan bikin macet, bikin polusi dan terkadang malah bikin ribut mendingan nonton debat kandidat aja di TV. (peringatan bagi partai atau koalisi yang hendak berkampanye di jalan silakan melanjutkan tradisi Anda tersebut mengingat segmen pemilih seperti penulis ini sangat sedikit dan tidak menjamin kemenganan, poor democracy). Kemarin hari Sabtu ada debat pasangan kandidat cagub-cawagub (katanya, padaha..) di hotel mana gitu yang disiarkan oleh JakTV dan MetroTV. Berhubung kegiatan tersebut berbarengan dengan sinetron kesayangan ibunda (seperti yang telah disinggung dalam post sebelumnya) maka dalam menyaksikannya saya kurang dapat berkonsentrasi tentang isi (yang katanya) debat itu.

Terus terang saya tidak menyimak secara saksama apa-apa saja yang dikatakan oleh setiap pasangan kandidat cagub-cawagub atas pertanyaan yang diajukan oleh beberapa panelis. Hal tersebtu dikarenakan saya hanya sempat melihat sekilas dan sambili lalu saja (hanya ketika sinetron sedang jeda komersial). Akan tertapi bukan berarti saya tidak mendapat kesan apapun dari debat yang lebih mirip cerdas cermat itu (cuma kurang papan skor aja). Hal-hal yang saya perhatikan antara lain, baju yang dikenakan masing-masing cagub berserta wakil, pembawaan selama acara, dan gaya bicara (walaumpun kita tahu bersama isinya hanyalah "kecap cap jempol"). Sebenarnya sudah ada mainstream media yang membahas hal ini pada berita utamanya kemarin pagi, tapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas hal-hal yang mungkin terlewatkan (atau menurt mereka tidak penting) oleh mainstream media tersebut.

Baju, pembawaan dan gaya bicara.

Ok, kita mulai berdasarkan nomor urut pasangan kandidat. Nomor satu Adang-Dani hem... Pak Adang terlihat santai dengan blazer abu-abunya, sedangkan Pak Dani dengan..(apa itu namanya ya, termasuk jaket?) tidak dikancing dan tatanan rambut yang natural (nggak tega mo bilang kayak nggak nyisir), dari pada seorang cawagub menurt saya lebih terlihat mirip seorang programmer yang sedang dikejar deadline. Dalam hal pembawaan pasangan Adang-Dani terlihat lebih santai (serius tapi santai), dan tidak terkesan berusaha menjaga image. Sedangkan gaya bicara pasangan ini cukup lugas, walaupun terkadang masih terasa kurang pas tata bahasanya (mungkin belum biasa he..he..).

Kita beralih ke pasangan kandidat nomer urut dua Fauzi Bowo-Prijanto, mereka berdua terlihat kompak dengan baju kebesaran (bukan ukurannya) daerah Betawi lengkap dengan pecinya, mengingatkan saya pada kontes abang-none (tapi koq lekong kabeh ya bo? yuuk!). Dalam hal pembawaan selama acara, menurut saya mereka terkesan agak kaku, entah karena lama berkutat didalam rimba birokrasi atau memang baju yang dikenakan diberi kanji ketika disetrika. Ketika berbicara menjawab pertanyaan-pertanyaan panelis saya merasa sedang medengarkan sambutan ketua RT 08 pada malam pembagian hadiah 17-an, ditambah lagi dengan berbagai kosa-kata, jargon, istilah yang "meninggi" (mungkin untuk mengimbangi Dr. Ing. H. di depan namanya). Dan satu hal lagi seperti yang telah disinggung dalam mainstream media, Fauzi Bowo terlalu mendominasi dan hanya memberikan sekali kesempatan bicara kepada Prijanto.

Kumis!? maksud lo?

Di penghujung acara tersebut terdapat sebuah sesi yang berupa kesempatan bagi masing-masing pasangan kandidat cagub-cawagub untuk mengajukan satu pertanyaan kepada pasangan kandidat cagub-cawagub lainnya. Ketika itu saya hendak mandi, dan karena kebetulan posisi pesawat TV tidak terlalu jauh dari kamar mandi, sehingga saya masih dapat mendengar pembicaraan dalam debat pasangan kandidat cagub-cawagub tersebut dengan jelas. Tepat ketika saya hendak memutar keran ke kiri guna membiarkan air keluar dari shower yang berada tepat di depan kepala, pada kesempatan pertama Pak Adang mengajukan pertanyaan kepada Fauzi Bowo, kurang lebih.
Pak Fauzi sebenarnya ada apa dengan kumis Anda? sehingga dalam kampanye yang saya dengar baik itu di radio di TV menyarankan untuk mencoblos kumis Anda, setahu saya selama ini belum ada gubernur DKI yang berkumis.
Sontak saat itu juga saya tidak bisa menahan tawa yang mungkin terdengar sampai ke rumah tetangga, seketika itu juga saya langsung meraih handuk guna menutupi aurat dan langsugn menuju ke depan TV (terima-kasih untuk tidak membayangkan). Kemudian Fauzi Bowo menjawab dengan agak kikuk, diplomatis dan tidak terarah, mungkin hal tersebut tidak didapatkannya di kelas engineer ketika di Jerman. Saambil terus tersenyum di depat TV saya pun membatin.
Dang-Adang, kayak begini kek dari tadi he..he...
Dan sekarang giliran Fauzi Bowo yang mengajukan pertanyaan. Karena pertanyaannya tidak penting dan arahnya juga tidak jelas maka saya enggan menuliskannya disini. Sekaligus saya ingin menyudahi post kali ini, terima kasih telah menyempatkan diri untuk membaca media alternatif ini.

======Up-Date======
Ternyata Pak Adang juga mengenakan jaket bukan blazer seperti perkiraan sebelumnya, dan setelah diperhatikan ternyata jaket Pak Adang juga tidak di kancing tapi kenapa bisa terlihat seperti dikancing setelah selidik punya selidik ternyata perut Pak adang rate aje gile :p
*ankat kaos langsung ngeliat perut sendiri bis itu mulai ngitung* tu, wa, ga, pat, ma.... wah kurang satu nih
*langsung ngambil posisi sit-up*

3 comments:

  1. 7 huruf mendatar itu apa???knapa bisa diganti ama "kekasih"?...huhuhuhuhu...ga ngerti...:P
    salam kenal...

    ReplyDelete
  2. lah itu kan "ga sempet ganti *******" pan nebak, emang yg bener apa sih?
    *muka polos, padahal..*

    eh gimana nih kumis-nya apa kita cukur aja rame" he..he..

    ReplyDelete
  3. hyyaaaa,,tolong ga usah dibayangin,,hahaha...impulsive posting,,,:P
    iya niy,,kumisnya berasa icon banget!!!ga ngerti nilai jualnya dmn,,,hehehe(maaf untuk co berkumis,,tiada maksud...:P!

    ReplyDelete

Intense Debate Comments